welcome

Welcome Comments Pictures

Sabtu, 27 Oktober 2012

BAB 3, KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

3.1 PENDEKATAN KESUSASTRAAN

          Ilmu Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian dan budaya bangsa. ada istilah Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu: manusiawi, berbudaya, dan halus. hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajar, karena kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat. Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti: filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dsb. dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan. contohnya saja dalam bidang kesenian, seni adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia. segala kebebasan hasil karya dari manusia bebas dituangkan dalam ekspresi seni. seni lebih berbicara banyak dalam kebudayaan, bahkan budaya dapat menggambarkan ciri dari suatu bangsa yang bermartabat.

3.2 ILMU KEBUDAYAAN DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

           Dalam bahasa indonesia istilah prosa sering kita terjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan menjadi bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi, yaitu roman, atau novel, atau cerpen.

Contohnya prosa lama dan prosa baru yang kesusastraannya dari dalam indonesia.
  • Prosa lama meliputi:
  1. Fabel
  2. Legenda
  3. Cerita rakyat (fokslore)
  4. Tambo
  5. Cerita pelipur lara
  • Prosa baru meliputi:
  1. Ramon
  2. Riwayat
  3. Antologi
  4. Resensi
  5. Kritik.
3.3 NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

    Prosa yang bisa mengembangkan imajinasi manusia yang menyaksikan pertunjukan atau dari bacaan (novel). Menonton dan membaca prosa fiksi memang sangat menyenangkan karena kita dibawa untuk berimajinasi dengan tingkat tinggi dan membuat cerita serasa tidak bosan untuk disaksikan.

     1. Prosa fiksi memberikan kesenangan 
              Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi.
      2. Prosa fiksi memberi informasi
               Dapat memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia. didalam novel kita dapat mempelajari sejarah atau laporan jurnalistik.
      3. Prosa fiksi memberikan informasi kultural
                Dapat menstimuli imajinasi dan merupakan saran bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa, misalnya novel "Siti Nurbaya", dan lain-lain.
      4. Prosa memberika keseimbangan wawasan
                 Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan individu.

3.4 ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

           Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan pembahasan puisidalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau poko bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.

  1. Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
  2. Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
  3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
  4. Kata-kata yang Konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasinya tertentu.
  5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
  1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
  2. puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
  3. puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi-puisi umumnya syarat akan nilai-nilai etika, estetika, dan juga kemanusiaan. salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terpaut di dalam kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan).




Sumber:
http://adityanugraha114.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-kesusastraan/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/bab-3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesustraan/
http://coretan-mahasiswa12.blogspot.com/2012/03/nilai-nilai-dalam-prosa-fiksi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar