welcome

Welcome Comments Pictures

Senin, 21 Oktober 2013

2. TEAMWORK DAN IMPLIKASI MANAJERIAL TEAMWORK


A.Teamwork

 1. Pengertian Teamwork

           para ahli menyatakan bahwa keberhasilan organisasi akan semakin bergantung pada teamwork daripada bergantung pada individu-individu yang menonjol. Konsep tim maknanya terletak pada ekspresi yang menggambarkan munculnya sinergi pada orang-orang yang mengikatkan diri dalam kelompok yang disebut dengan tim.

           Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan. Biasanya teamwork beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan.

            Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007) kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan teamwork diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorangan.

      Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamwork adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Teamwork menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu di suatu organisasi ataupun suatu perusahaan.

            Manurut Smither, Houston, McIntire (1996), tim yang efektif adalah sebuah tim yang memungkinkan anggotanya untuk bisa menghasilkan penyelesaian tugas yang lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan hasil kerja perorangan karena hasil kerjanya merupakan hasil dari kontribusi anggota-anggota tim secara bersama-sama.

            Pernyataan tersebut juga didukung oleh Burn (2004), yang menyatakan bahwa efektifitas tim atau tim yang efektif merupakan tim kerja yang anggota-anggotanya saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dan memiliki sikap yang saling mendukung dalam kerjasama tim.

  •  Karakteristik Team 
- Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya, usaha untuk mencapai tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu team.

- Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.

  • Mengapa Team diperlukan? 
     Kualitas keputusan dan tingkat kreatifitas yang dihasilkan oleh sebuah team, jauh lebih baik daripada kualitas dan kreatifitas yang dihasilkan oleh rata-rata individu yang bekerja sendirian. Keuntungan team adalah adanya kekuatan kerjasama. 


Ciri-ciri Team yang hebat :
  • menciptakan hasil dengan cepat;
  • kreatif;
  • bijaksana;
  • positif
  • konsisten.
Salah satu faktor yang membuat sebuah team berfungsi adalah keikutsertaan seluruh anggota team.

  • TUJUAN TEAM. 
       Tujuan team dinilai baik apabila hasil yang diharapkan tidak dapat diraih oleh usaha seorang saja. Agar seluruh anggota team mengetahui tujuan team maka :
  • Jadikan tujuan singkat, padat, jelas, pasti dan beorientasi pada tindakan. Contoh tujuan team adalah "Menciptakan hubungan yang lebih baik antara pelanggan dan perusahaan". Tujuan ini terlalu luas dan dapat menciptakan berbagai arti. Seluruh anggota team harus mengartikan tujuan secara sama. Pernyataan tujuan dapat diperjelas dengan "Mengurangi keluhan pelanggan" atau "Meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan". 
  • Seluruh anggota team harus mengetahui arti dari tujuan team yang sebenarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan kepada tiap anggota mengenai tujuan team. Jawaban anggota team akan menunjukkan apa yang sebenarnya menjadi hasil pekerjaan team.
  • Adanya kemungkinan keberhasilan. Team harus percaya bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. 

2. Jenis Teamwork

Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu :
  • Tim Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari  struktur organisasi formal.
  • Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau kreativitas khusus.
  •  Tim Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.

Sedangkan menurut Hariandja (2006) ada 3 (tiga) tipe tim, yaitu :
  • Problem solving team
Sebuah tim yang dibentuik untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya, kegiatan tim ini adalah mengidentifikasikan berbagai masalah, mendiskusikan bagaimana memecahkan masalah tersebut dan melakukan tindakan untuk memperbaiki. Anggota tim biasanya berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang lebih sepuluh orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu.
  • Self managed team
Sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas dengan memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja mereka, misalnya menjadwal kerja, menentukan metode kerja, mengawasi anggota, memberi reward dan hukuman bagi anggota dan merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya berasal dari satu departemen yang melakukan tugas yang sama.
  • Cross functional team
Sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus, misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem kompensasi. Anggota tim ini berasal dari berbagai departemen yang memiliki keahlian dan orientasi yang berbeda yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

 B.  Implikasi Manajerial

     Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Implikasi mempunyai arti yaitu akibat. kata implikasi itu sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.

     Dalam dunia kerja yang sangat kompleks sekarang ini, orang tidak dapat bekerja sendiri-sendiri sebagai single fighter, tapi saling bergantung satu sama lain untuk mencapai kesuksesan. Kondisi ini membuat kemampuan manajerial seorang team leader di tempat kerja menjadi bertambah penting. Trend teori-teori manajemen modern pun juga mengarah kesana.

      Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengkoordinasikan dan menggerakkan para bawahan kearah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi, Dalam organisasi yang besar, kesempatan manajer untuk mengadakan kontak dengan seluruh bawahan relatif kecil sekali. Lebih-lebih dalam organisasi yang besar ruang lingkup operasinya nasional atau internasional. Dengan demikian, Kegiatan mengintegrasikan, mengkoordonasikan dan menggerakkan para bawahan oleh team leader sebagai manajer puncak dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada manajer menengah dan manejer pengawas.
      Kemampuan manejerial itu sendiri adalah sesuatu yang tidak biasa. Kemampuan itu lahir dari suatu proses yang panjangnya yang terjadi secara perlahan-lahan melalui proses pengamatan dan belajar. Bukti dari kemampuan manajerial adalah sejauh mana team kerja mereka mampu berkinerja secara optimal. Dalam hal ini team leader pimpinan di semua tingkatan haruslah mampu menunjukkan bahwa mereka sanggup dekat secara emosional pada bawahan sehingga bawahan memberikan dukungan dengan komitmen yang kuat pada team kerjanya.
     Adanya kinerja manajerial yang dihasilkan merupakan bukti bahwa mereka mampu memahami secara jelas kinerja yang diharapkan dari kegiatan mereka. Kinerja tentu yang diharapkan dari manajer akan menentukan peran yang disandang oleh team leader. Kinerja dan peran yang diharapkan dari team leader akan menentukan bakat dan kemampuan apa yang diperlukan untuk mewujudkan kinerja memalui peran yang dimiliki oleh team leader tentang peran mereka yang tidak akan menghasilkan kinerja tertentu yang diharapkan dari mereka, jika tidak disertai dengan usaha keras mereka.
      Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan.
Macam-macam implikasi:
1.      Implikasi Teoritis
Pada bagian ini peneliti menyajikan gambar lengkap mengenai implikasi teoretikal dari penelitian ini.Bagian ini bertujuan untuk meyakinkan penguji mengenai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, tetapi juga implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian utama yang disajikan dalam model teoretis.
2.      Implikasi Manajerial
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini.Implikasi manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.
3.      Implikasi Metodologi
Bagian ini bersifat opsional dan menyajikan refleksi penulis mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitiannya.Misalnya pada bagian ini dapat disajikan penjelasan mengenai bagian-bagian metode penelitian mana yang telah dilakukan dengan sangat baik dan bagian mana yang relatif sulit serta prosedur mana yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai kesulitan itu yang sebetulnya tidak digambarkan sebelumnya dalam literatur mengenai metode penelitian. Peneliti dapat menyajikan dalam bagian ini pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam penelitian lanjutan atau penelitian lainnya untuk memudahkan atau untuk meningkatkan mutu dari penelitian.





Sumber :

http://lemjiantek.mil.id/article-303-perlunya-pemahaman-tentang-team-work.html

 http://repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/chapter%2011.pdf


http://erlanggaba.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajer.html

Jumat, 04 Oktober 2013

Organisasi dan Tujuan Organisasi Perusahaan


  1. PENGERTIAN ORGANISASI

            Organisasi adalah system/sekumpulan orang – orang yang berkerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang berkerjasama secara tertentu untuk bersama – sama mencapai tujuan tertentu.
           

      Dalam aktivitas organisasi kepemimpinan merupakan konsep dan praktek yang tidak dapat ditinggalkan. Kepemimpinan yang efektif dalam mengelola (manajemen) aktivitas organisasi dapat mempengaruhi :

  • Moral dan kepuasan anggota

  • Keamanan, kualitas kehidupan kerja dan

  • Prestasi organisasi


     Dalam kepemimpinan yang efektif dapat menggerakan seluruh anggota organisasi untuk menjalankan tanggung jawabnya masing – masing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh proses kepemimpinan yang efektif. Untuk membantu mempermudah dalam memahami konsep kepemimpinan, berikut ini beberapa pendapat para ahli yang telah mengkaji kepemimpinan dalam aktivitas organisasi :

  • Organisasi menurut Stoner, bahwa Organisasi adalah suatu pola hubungan – hubungan yang melalui mana orang – orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

  • Organisasi menurut James D. Mooney (1974), mengemukakan bahwa Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

  • Organisasi menurut Chester I. Bernard, berpendapat bahwa Organisasi adalah merupakan suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

  • Organisasi menurut Stephen P. Robbins, menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) social yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi.

  • Organisasi menurut Kotter (Robbins, 2003:40), Kepemimpinan pada dasarnya kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kea rah tercapainya tujuan.

    Organisasi menurut Joseph C Rost (Safaria, 2005:3), Kepemimpinan adalah sebuah hubungan saling mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersama.
        
        Dari berbagai pendapat diatas secara garis besar kita dapat memperoleh gambaran tentang kepemimpinan dalam konteks organisasi. 



2.   Mengapa pentingnya Teori organisasi.?

        Dari definisinya, organisasi merupakan wadah bagi sekelompok individu untuk berinteraksi dalam wewenang tertentu. Manusia sebagai makhluk sosial tak urung untuk menciptakan kelompok-kelompok yang mengusung pada pengorganisasian demi mencapai tujuan tertentu. Dengan mempelajari teori organisasi umum, seseorang akan lebih memahami bagaimana ia harus menempatkan diri ketika berkecimpung dalam suatu ikatan organisasi. Karena di dalam organisasi tersebut terdapat beberapa aspek pendukung guna memenuhi tujuan bersama sekumpulan orang yang terikat di dalamnya. Dengan kata lain, teori organisasi umum membimbing sekumpulan orang dalam suatu organisasi untuk berpendapat, menciptakan visi, misi, sistem, dan program, juga untuk menganalisa dan mengevaluasinya kembali demi keberhasilan pencapaian tujuan dibentuknya organisasi tersebut.



Penerbit : Suharsono, Universitas Atma Jaya, 2012, Jakarta
Penyunting : Martin Renwarin
Jl. Jenderal Sudirman Kav.51
Jakarta 12930 Indonesia
  


 3. Pengalaman berorganisasi
            Waktu sekolah dulu,  saya pernah mengikuti salah satu organisasi yaitu organisasi Karang taruna. Yang terdapat di daerah tempat tinggal saya. Memang saya hanya menjadi anggota saja di dalam karang taruna tersebut, tetapi saya pernah di tunjuk untuk menjadi salah satu panitia dalam sebuah acara, yang pada saat itu adalah acara HUT RI yang di adakan di RT/RW 004/010. Disitu saya mendapatkan pelajaran dan pengetahuan yang bagaimana dijelaskan bahwa Karang Taruna adalah organisasi para pemuda atau remaja yang ada di desa/perumahan atau kelurahan. Dan Karang Taruna sendiri berfungsi sebagai wadah pembinaan para pemuda desa/perumahan atau kelurahan tersebut. Yang tugasnya berkaitan dengan kegiatan – kegiatan positif seperti Kesenian, bakti social, dll.
Sekian dan Terimakasih . maaf jika ini membingungkan untuk pembaca.




4. Tujuan Organisasi Perusahaan

          Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta ingin memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya pada saat awal pendirian perusahaan, yaitu dengan cara menetapkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Dalam perkembangannya, budaya organisasi dan perubahan global akan mempengaruhi tiga hal tersebut: Visi merupakan suatu pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan arahan yang jelas dan apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengujudkan visi tersebut maka perusahaan melakukan pengembangan misi yang akan dijalani dalam tiap aktivitas; Misi merupakan penetapan tujuan dan sasaran perusahaan yang mencakup kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan dilakukan, dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan; Tujuan perusahan adalah mencapai keuntungan maksimum.




Sumber Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/organisasi



Website: http://www.atmajaya.ac.id/2012

Website: http://www.pohoncahaya.com/2012

 http://ronawajah.wordpress.com/2009/05/26/visi-misi-tujuan-dan-sdm-perusahaan/