welcome

Welcome Comments Pictures

Kamis, 31 Januari 2013

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT


 Kehidupan sosial adalah kehidupan yang dimiliki Oleh setiap umat manusia yang ada didunia. tidak ada yang tidak memiliki kehidupan sosial. terdapat 2 jenis kepentingan yang ada, yaitu kepentingan individu, dan kepentingan bersama. pertentangan sosial dapat diartikan suatu konflik yang terjadi diantara masyarakat sehingga menimbulkan perpecahan. sebagai contoh beberapa konflik seperti kasus poso, sambas, dan masih banyak lagi. penyebabnya bisa dari berbagai sumber masalah, seperti mulai dari ras, agama, sampai yang berbau politik.

berdasarkan sumber yang berasal dari wikipedia
“Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
* Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
* Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
* Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
* Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbendutk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial
[sunting] Bentuk Integrasi Sosial
* Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
* Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Faktor-Faktor Pendorong
* Homogenitas kelompok
* Besar kecilnya kelompok, pada kelompok yang kecil biasanya tingkat kemajemukannya juga relatif kecil, sehingga akan mempercepat proses integrasi sosial.
* Mobilitas geografis
* Efektifitas dan efesiensi komunikasi, komunikasi yang berlangsung di dalam masyarakat akan mempercepat integrasi sosial.
* perpindahan fisik”

Sejauh ini, apa yang telah ditampakkan oleh kajian sistem sosial dan budaya Indonesia? Bangsa yang ditengarai oleh aneka bifurkasi sosial menurut garis wilayah, etnis, agama, tingkat ekonomi, apakah masih memiliki signifikansi untuk bersatu? Jawabannya adalah ya. Persatuan di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru oleh sebab consensus nasional utama (Proklamasi 1945) pernah tercetus. Problem krusial di masa-masa kemudian adalah Indonesia terus mencari format-format baru integrasi nasionalnya sendiri.

Bukan Indonesia saja, Negara multikultur yang mengalami permasalahan integrasi nasional. Spanyol, sebagai missal, mengalami masalah integrasi nasional lewat persaingan politik antara etnis Catalan dengan Basque. Lebanon pun memiliki masalah integrasi nasional lewat integrasi agama yang sangat bervariasi (Islam Sunni, Islam Syiah, Kristen Maronit, Kristen Druze). Srilangka punya masalah yang terus berkembang akibat perseteruan antara etnis Sinhala dan Tamil. Tetangga Indonesia seperti Thailand dan Filipina menghadapi masalah integrasi nasional lewat kasus wilayah Pattani dan Moro. Sebab itu, masalah integrasi Negara yang berisikan multikultur bukan Cuma monopoli Indonesia.

PERTENTANGAN SOSIAL

Kasus:

KENAKALAN REMAJA, DI INDONESIA SUDAH SANGAT PARAH

Kenakalan Remaja, di Indonesia Sudah Sangat Parah

Beberapa bulan terakhir ini, tingkat kenakalan remaja di negara kita khususnya di wilayah Yogyakarta sudah sangat cukup parah. Untuk itu, orang tua dan semua pihak harus hati-hati dan selalu waspada dalam merawat atau menjaga anaknya.

Sebab, menurut Hajah Ciptaningsih Utaryo, dari Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta, seperti tawuran antar sekolahan, tawuran remaja antar kampung, mabuk-mabukan, narkoba, ugal-ugalan, bahkan sampai anak sekolah hamil diluar nikah dan sebagainya sudah mulai marak.

“Dari pengalaman itu, kami hanya mohon semua pihak khususnya orang tua harus terus waspada membimbing atau merawat putra-putrinya,” kata Hj Ciptaningsih Utaryo saat menyampaikan paparannya dalam acara Sosialisasi Kabupaten Layak Anak di Gedung Induk Lantai  III, Komplek Parasamya Bantul, siang tadi (14/7).

Menurut dia, kenakalan remaja dalam masyarakat penyebabnya bukan hanya karena anaknya bandel, namun ada sebab lain seperti orang tua yang salah mendidik atau terlalu keras, terlalu memanjakan, pengaruh lingkungan dan ada penyebab yang lain pula.

“Untuk menanggulangi kenakalan remaja kita, tidak hanya membimbing remajanya saja, namun orang tuanya juga harus diberikan suatu pengertian dan bimbingan untuk dapat memberikan pendidikan di dalam  keluarga dan pemantauan kepada remaja agar remaja kita tidak semakin rusak moralitasnya,” ujar Ciptaningsih.

Menurut Nyadi Kasmorejo berdasarkan data yang ada di lembaganya kasus kekerasan terhadap anak di DIY sudah tinggi. Dikatakan, Bantul menduduki angka cukup tinggi, seperti kasus nikah usia dini.
Dijelaskan hingga Pebruari tahun 2012 terdapat 135 kasus, disusul kemudian Sleman, Kota dan Kulonprogo jauh dibawah Bantul dan Gunung Kidul ada 145 kasus.

Sedangkan data kasus kekerasan yang ditangani LPA DIY diawal tahun 2012,  di DIY angka tertinggi adalah kekerasan pengasuhan 13, disusul  kekerasan pencurian 11, kekerasan seks 10, kekerasan fisik 8 dan baru kekerasan psikis 3 dan narkoba 1 kasus.



Sumber:
http://mbotenbook.blogspot.com/2010/12/pertentangan-sosial-dan-integrasi.html
http://www.beritakaget.com/berita/553/kenakalan-remaja-di-indonesia-sudah-sangat-parah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar