Sabtu, 31 Oktober 2015
Selasa, 20 Oktober 2015
APAKAH DAMPAK GADGET PADA ANAK USIA DINI MASUK KEDALAM TELEMATIKA ?
Telekomunikasi mempunyai pengertian sebagai
teknik pengiriman pesan, dari suatu tempat ke tempat lain, dan biasanya
berlangsung secara dua arah. ‘Telekomunikasi’ mencakup semua bentuk komunikasi
jarak jauh, termasuk radio, telegraf/ telex, televisi, telepon, fax, dan
komunikasi data melalui jaringan komputer. Sedangkan pengertian Informatika)
mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk
mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta
menampilkannya dalam bentuk informasi.
Kata
TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis "TELEMATIQUE"
yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi
informasi. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan
teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan
bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari "TELECOMMUNICATION and
INFORMATICS" sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and
Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai "the new hybrid technology"
yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu
perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu
atau populer dengan istilah "konvergensi". Semula Media masih belum
menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi
pada saat itu.
penggunaan sistem komputer
dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih
jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi
antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula
masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian
dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau "the
Net".
Ada
pun hasil dari implementasi telematika adalah Dampak Gadget Pada Anak Usia
Dini.
Dampak Gadget Pada Anak Usia Dini
Masa kecil adalah masa yang indah untuk mengenal
dunia, untuk belajar berinteraksi secara langsung dan mengalami berbagai
pertumbuhan. Berbagai interaksi face to face sangat dibutuhkan dalam
perkembangan anak, sehingga nantinya, ia tidak mengalami kesulitan pada saat
bersosialisasi dengan teman atau orang lain. Jika dari kecil manusia sudah
terlalu banyak bergantung dengan gadget dan minim interaksi langsung, maka anak
tersebut nantinya akan merasakan berbagai kendala dalam berinteraksi sosial.
Beberapa tahun yang lalu gadget hanya banyak di pakai
oleh para pembisnis dari kalangan menengah ke atas. Namun pada zaman sekarang,
gadget tidak hanya dipakai oleh para pembisnis saja, banyak para remaja bahkan
anak-anak pun telah banyak menggunakan gadget. Gadget memiliki fitur menarik
yang ditawarkan dan seringkali membuat anak-anak cepat akrab dengannya.
Anak-anak pun sekarang makin banyak menggunakan gadget hanya untuk memainkan
game.
Tak perlu cemas bila anak suka bermain gadget. Yang
penting, terapkan aturan sejak dini dan perlakukan gadget sebagai alternatif
sarana pembelajaran yang berbeda. Dan peran orang tua sangat penting dalam
perkembangan teknologi yang sangat maju di zaman sekarang ini. Karena fasilitas
yang disediakan oleh gadget tidak hanya menimbulkan dampak positif tetapi juga
dapat menimbulkan dampak negatif juga.
Berikut merupakan dampak negatif yang biasa langsung
terjadi pada anak akibat pengaruh gadget:
o Kemajuan teknologi
berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya
sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah pengetahuan
yang terlengkap dan final.
o Kemajuan teknologi
membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang berpotensi untuk menjadi generasi
yang tidak tahan dengan kesulitan.
o Kemajuan teknologi juga
berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal.
o Mengalami penurunan
konsentrasi.
o Mempengaruhi kemampuan
menganalisa permasalahan.
o Malas menulis dan
membaca.
o Penurunan dalam
kemampuan bersosialisasi Ekternal dan internal.
Menurut pendapat saya :
Teknologi
gadget jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak baik secara fisik, kognitif,
emosi, sosial dan motorik. Terlalu sering anak berinteraksi dengan gadget dan
juga dunia maya akan mempengaruhi daya pikir anak dan anak juga akan merasa
asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun,
kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika
pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya. Orang tua harus tegas atau tidak boleh memanjakan
anaknya yang umurnya dibawah 12 tahun untuk menggunakan gadget. Karena lebih
banyak dampak negatif yang timbul apabila seorang anak di bawah umur telah
diberikan gadget. Salah satu dampak negatif yang terjadi ialah dapat membuat
anak menjadi malas, mengganggu kesehatannya dan juga dapat menyalah gunakan
fungsi gadget.
Maka sebaiknya orang
tua perlu memikirkan apa yang boleh diberikan oleh anak-anaknya yang masih
berumur dibawah 12 tahun. Apabila ingin memberikan nya juga haruslah selalu
tetap mengontrol penggunaan gadget nya jangan terlalu berikan kebebasan yang
berlebihan. Dan juga melarangnya untuk membawa gadget ke sekolah, karena bisa
menghambat proses pembelajarannya di sekolah.
Kesimpulannya :
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari contoh diatas adalah Dampak Gadget pada Anak Usia Dini.
Iya, termasuk kedalam katagori
telematika sebab Gadget adalah sebuah perangkat elektronik kecil yang memiliki
fungsi khusus. dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan
teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis. teknologi
jelas mempengaruhi perkembangan anak. Karena sebuah perangkat teknologi
merupakan media pembelajaran yang sangat efektif. Karena kemajuan teknologi
juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatnya diimbangi dengan
interaksi dengan lingkungan sekitarnya. dengan terlalu membebaskan anak dibawah umur menggunakan teknologi
yang terlalu canggih seperti gadget maka itu dapat mengubah perilaku seorang
anak, untuk itu peran orang tua sangat penting.
Sebelumnya mohon
maaf jika tulisan saya ada yang menyerupai dengan tulisan –tulisan anda,
Terimakasih ^_^
Sabtu, 25 Juli 2015
RAHASIA ILMIAH PACARAN MENURUT ISLAM, BOLEH ATAU TIDAK BOLEH ?
Pacaran
adalah hal yang lazim dilakukan sepasang kekasih sebelum memasuki jenjang
pernikahan. Jika didefinisikan dengan benar, pacaran berarti suatu proses
penjajakan atau saling mendekatkan diri untuk mengetahui sifat dan kepribadian
masing-masing agar terjadi kecocokan sebelum akhirnya bermuara pada satu ikatan
perkawinan. Pacaran bukan termasuk hal yang dilarang atau perbuatan ilegal,
meski dalam prosesnya orang sering salah mengartikannya sehingga pacaran malah
sering menimbulkan masalah rumit. Hampir semua orang mengatakan bahwa pacaran
adalah salah satu tahapan hidup yang paling menyenangkan. Tapi bagaimana jika
pacaran sendiri dikaitkan dengan agama? Lalu bagaimana pacaran menurut Islam ?
Sebenarnya apapun yang disebut
muamalah semua diperbolehkan kecuali ada kaidah atau peraturan tertentu yang
merugikan sehingga harus dilarang. Sama halnya dengan pacaran, pada prinsipnya
pacaran bisa dikatakan satu bentuk sosialisasi yang diperbolehkan selama proses
pacaran tersebut tidak mengarah atau menjurus ke hal-hal yang dilarang oleh
Syara’. Tindakan yang dilarang tersebut adalah proses pacaran dimana pelakunya
lebih dekat ke hal-hal negatif yang berpotensi pada tindak perzinahan. Hal
tersebut telah tertuang dalam surat A-Isra’ ayat 32 yang berbunyi: “Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan jalan yang buruk”.
Cenderung Sinkron Dengan
Hadist Rasulallah SAW
Sejatinya apa yang tertuang pada
surat Al-isra’ ayat 32 diatas tidak bertolak belakang bahkan sangat sinkron
dengan hadist Rasulallah SAW yang sepertinya menjelaskan bahwa pacaran
merupakan bentuk kamuflase dari model tindakan yang dapat menggiring umat
manusia ke dalam tindakan perzinahan. Pacaran menurut Islam
juga sudah tertulis pada surat Ibnu Abbas RA, yang mengatakan “Aku mendengar
Rasulallah SAW berkhotbah; “Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat
dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang
perempuan melakukan musafir kecuali beserta ada mahramnya.” (Muttafaq Alaih).
Dari hal tersebut sebenarnya
secara garis besar Rasulallah SAW mempertegas dengan memberi
peraturan-peraturan kepada umat-Nya tentang bentuk hubungan laki-laki serta
perempuan yang memang dilarang. Rambu-rambu atau pelarangan ini tujuannya
adalah untuk menghindarkan seseorang agar tidak terjerumus pada tindakan
perzinahan. Hal tersebut tentu saja benar sebab terjadinya perzinahan umumnya
berawal dari situasi berduaan.
Dari beberapa hal tersebut
diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa dalam Islam pacaran dasar hukumnya
adalah dilarang, jika yang dimaksud pacaran dalam hal ini adalah tindakan
pergaulan bebas, seks bebas, antara laki-laki dan perempuan, berdua-duaan
memburu apa yang disenangi oleh mereka. Namun dasar hukumnya menjadi berbeda
apabila pacaran yang dimaksud adalah bentuk upaya saling menjajaki dan saling
mengenal satu sama lain. Penjajakan yang dimaksud adalah usaha yang
sungguh-sungguh untuk kemudian menjalin pernikahan dalam satu momentum khitbah
melamar.
Pacaran yang positif dengan
prioritas pada akhirnya akan menikah sama halnya mendukung anjuran Rasulallah
SAW kepada generasi muda terutama generasi muslim untuk menikah, sebab dengan
menikah secara otomatis akan menghindarkan kita dari perzinahan. Dan Ibnu
Mas’ud RA pernah berkata: “Rasulallah SAW mengatakan kepada kami; ‘Hai sekalian
pemuda, barang siapa diantara kamu yang telah sanggup melaksanakan akad nikah,
hendaklah melaksanakannya. Sesungguhnya melakukan akad nikah itu dapat menjaga
pandangan serta memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang belum sanggup,
hendaklah ia berpuasa, maka sesungguhnya puasa itu adalah perisai baginya".
Islam melarang berpacaran,
berpelukan dan bersentuhan dengan lawan jenis sebelum menikah karena sentuhan
melahirkan gerakan otak, kemaluan dan nafsu. Ini sesuai dengan pesan agama
Islam dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ
بِامْرَأَةٍ إِلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
“Sekali-kali tidak boleh seorang
laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama
mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 3259).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ
نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا
النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ
الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا
وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah
ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa
tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan
mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba
(menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan
menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan
atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا
مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
“Katakanlah kepada orang
laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, :
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً
أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
"Tidak pernah aku tinggalkan
fitnah yang lebih berbahaya terhadap kaum pria daripada fitnah para wanita".[HR
Al-Bukhari no 5096]
Setelah tahu bahaya bersentuhan
dengan lawan jenis yang bukan mahram, sebaiknya memilih menikah saja, bukan
pacaran.
Dari
pembahasan diatas pacaran menurut Islam tidak dianjurkan
tetapi juga tidak dilarang selama pacaran adalah tindakan yang murni menuju
jenjang pernikahan dan tidak hanya mengumbar nafsu syahwat semata. Karena
seperti yang kita tahu, jaman sekarang generasi mudah sering kebablasan ketika
berpacaran sehingga muncul kasus-kasus yang menghancurkan moral mereka sendiri.
Rabu, 22 Juli 2015
MASA DEPAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA
Indonesia diambang sanksi FIFA. Ketua Umum PSSI La
Nyalla Mattalitti memastikan posisi otoritas sepak bola dunia itu tetap pada
keputusan mereka yang telah disampaikan melalui suratnya kepada PSSI, bahwa
FIFA akan menjatuhkan sanksi suspensi terhadap sepakbola Indonesia.
Dari arena Kongres FIFA di Zurich, Swiss, La Nyalla menyampaikan situasi terkini soal sikap FIFA terhadap kekisruhan yang terjadi di sepak bola Indonesia, Kamis (28/5/2015). Lewat surat terbuka yang dirilis laman resmi PSSI, La Nyalla mengungkapkan kegelisahannya jelang penjatuhan sanksi oleh FIFA jika Menpora tidak mencabut SK nomor 01307 tahun 2015 tentang Sanksi Administratif terhadap PSSI.
"Saya mohon maaf kepada seluruh pecinta dan keluarga besar sepak bola Indonesia bahwa upaya dan usaha PSSI agar Menpora mencabut SK tersebut belum berhasil sampai hari ini," tulis La Nyalla.
Menurut La Nyalla, masa depan sepak bola Indonesia kini di ujung tanduk karena Menpora masih bersikukuh dengan sikapnya. Sehingga penjatuhan sanksi FIFA semakin menjadi keniscayaan seiring batas waktu yang diberikan FIFA hingga tanggal 29 Mei 2015.
"Meskipun semua mengetahui bahwa telah banyak pihak, mulai dari Wakil Presiden, DPR dan DPD RI, Ketua Umum KONI dan KOI, juga Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), tokoh masyarakat hingga istri para pemain sepak bola dan masyarakat luas, menyuarakan hal yang sama, yakni meminta Menpora mencabut SK pembekuan PSSI demi menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA, namun Menpora masih bersikukuh dengan sikapnya."
La Nyalla juga membeberkan kerugian jika FIFA sampai menjatuhkan sanksi. Selain kegiatan timnas berhenti, denyut nadi sepak bola yang memompa dinamika sosial dan ekonomi akan berhenti. Dan, yang tak kalah penting, olah raga pemersatu dan perekat bangsa ini akan mati suri.
Dalam bagian akhir suratnya, La Nyalla berharap dalam sisa waktu dua hari yang ada, mampu dimanfaatkan oleh Menpora untuk mengambil keputusan terbaik bagi bangsa Indonesia dengan mencabut SK tersebut.
Dari arena Kongres FIFA di Zurich, Swiss, La Nyalla menyampaikan situasi terkini soal sikap FIFA terhadap kekisruhan yang terjadi di sepak bola Indonesia, Kamis (28/5/2015). Lewat surat terbuka yang dirilis laman resmi PSSI, La Nyalla mengungkapkan kegelisahannya jelang penjatuhan sanksi oleh FIFA jika Menpora tidak mencabut SK nomor 01307 tahun 2015 tentang Sanksi Administratif terhadap PSSI.
"Saya mohon maaf kepada seluruh pecinta dan keluarga besar sepak bola Indonesia bahwa upaya dan usaha PSSI agar Menpora mencabut SK tersebut belum berhasil sampai hari ini," tulis La Nyalla.
Menurut La Nyalla, masa depan sepak bola Indonesia kini di ujung tanduk karena Menpora masih bersikukuh dengan sikapnya. Sehingga penjatuhan sanksi FIFA semakin menjadi keniscayaan seiring batas waktu yang diberikan FIFA hingga tanggal 29 Mei 2015.
"Meskipun semua mengetahui bahwa telah banyak pihak, mulai dari Wakil Presiden, DPR dan DPD RI, Ketua Umum KONI dan KOI, juga Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), tokoh masyarakat hingga istri para pemain sepak bola dan masyarakat luas, menyuarakan hal yang sama, yakni meminta Menpora mencabut SK pembekuan PSSI demi menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA, namun Menpora masih bersikukuh dengan sikapnya."
La Nyalla juga membeberkan kerugian jika FIFA sampai menjatuhkan sanksi. Selain kegiatan timnas berhenti, denyut nadi sepak bola yang memompa dinamika sosial dan ekonomi akan berhenti. Dan, yang tak kalah penting, olah raga pemersatu dan perekat bangsa ini akan mati suri.
Dalam bagian akhir suratnya, La Nyalla berharap dalam sisa waktu dua hari yang ada, mampu dimanfaatkan oleh Menpora untuk mengambil keputusan terbaik bagi bangsa Indonesia dengan mencabut SK tersebut.
Sumber :
http://soccer.sindonews.com/read/1006384/58/fifa-bergeming-masa-depan-sepak-bola-indonesia-di-ujung-tanduk-1432799718
PRESTASI INDONESIA DI SEA GAMES
Jika belum… yuk! Kita cari tahu bersama prestasi Indonesia di Sea Games
.
Dulu, ajang lomba olahraga dua tahunan ini bernama SEAP GAMES (South
East Asian Peninsular Games) dan dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit.
Beliau adalah Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand pada saat itu.
ajang ini pertama kali diadakan pada 1959 dan diikuti oleh
tujuh negara, yakni Thailand, Myanmar, Laos, Malaysia, Vietnam, Kamboja,
dan Singapura. Saat itu, ada 12 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Lalu… pada tahun 1977, ajang itu berubah nama menjadi SEA GAMES (Southeast Asian Games).
Nah, pada saat itu pula Indonesia dan Fillipina bergabung menjadi peserta Sea Games
. Dan… pada saat itulah prestasi Indonesia di
Sea Games
dimulai.
Saat pertama bergabung menjadi peserta Sea Games
tahun 1977, Indonesia langsung mendapatkan gelar juara umum, lo,
Sahabat Nesi. Indonesia mendapatkan 137 medali (62 medali emas, 41
medali perak, dan 34 medali perunggu).
Sejak saat itu, Indonesia sering menjadi juara umum Sea Games
, yakni pada tahun 1979, 1981, 1983, 1987, 1989, 1991, 1993, 1997, dan
terakhir pada tahun 2011. Jika ditotalkan, Indonesia sudah menjadi juara
umum Sea Games
sebanyak 10 kali.
O ya, jika dihitung sejak pertama kali bergabung hingga Sea Games
pada tahun 2011, Indonesia sudah mendapatkan 4410 medali, yakni 1602 medali emas, 1413 medali perak, dan 1395 medali perunggu.
Sebenarnya, prestasi Indonesia di Sea Games
itu bagus, lo. Hanya saja, sejak Sea Games
tahun 1999 prestasi Indonesia
sempat menurun dan baru bisa meraih juara umum kembali pada tahun 2011.
Sumber :
http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Dari-Nesi/Sekitar-Kita/Pengetahuan-Umum/Prestasi-Indonesia-di-SEA-GAMES
Jumat, 03 Juli 2015
Siapakah Pembunuh Angeline Sebenarnya ?
Sebelum Tewas….Seperti Inilah Perlakuan Kejam Margareta Kepada Anak Angkatnya “Angelina”
Agus Tai Andamai (26) menjadi saksi kehidupan keseharian Angeline
(8), bocah yang dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di
Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Sabtu (16/5/2015) sekitar
pukul 15.00 Wita.
Menurut Agus, Angeline adalah gadis yang tertutup dan sering dimarahi ibunya Margareta. Menurut pria asal Waingapu, Sumba ini, setiap hari sepulang dari
sekolah, Angeline hanya menghabiskan waktunya untuk bekerja memberi
makan ayam yang dipelihara oleh sang ibu. Bila tidak memberi makan ayam,
menurut kesaksiannya, ibunya tak segan memarahinya.
"Pernah saya dengar ibunya mengumpat kepada dia. Ngomongnya begini,
'kalau tidak membantu kasih makan ayam, mending ia keluar dari rumah
ini," ujar Agus di antara kandang ayam yang ada di rumah sang majikan,
Senin (18/5/2015).
Menguak Dalang Pembunuh Angeline
Liputan6.com, Denpasar - Bercak darah berceceran di beberapa kamar. Sebagian besar di kamar ibu angkat Angeline, Margriet Megawe. Bercak-bercak darah itu sudah mengering, samar. Namun berhasil terlihat oleh tim forensik yang memeriksa rumah Margriet.
Temuan ini pun menimbulkan tanda tanya, apa sebenarnnya yang terjadi terhadap Angeline? Siapa sebenarnya dalang pembunuhan bocah 8 tahun itu?
Angeline ditemukan sudah tak bernyawa di rumah ibu angkatnya, Rabu 10 Juni 2015. Jasadnya dikubur dalam sebuah lubang yang tak dalam dekat kandang ayam, di antara pohon pisang di halaman belakang rumah. Posisi jasadnya mengenaskan. Telungkup dan ditekuk. Di lehernya terdapat tali dan bekas jeratan.
Temuan ini semakin menambah misteri kematian bocah, yang pada 16 Mei lalu dilaporkan hilang oleh ibu angkatnya itu. Meskipun mantan pembantu dan penjaga rumah Margriet mengaku sebagai pembunuh bocah malang itu, tapi sejumlah temuan baru seolah menolak pengakuan itu.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Mendeka Sirait menduga, pembunuhan Angeline terorganisir. Dia juga mengatakan, ada persekongkolan kejahatan untuk membunuh Angeline. Satu buktinya, ceceran darah di rumah yang beralamat di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali itu.
"Itu semuanya sekarang ada di forensik. Sedang dilakukan pemeriksaan, apakah sama dengan bercak darah Angeline," ujar Arist di Sanur, Jumat 12 Juni 2015.
Temuan ini pun menimbulkan tanda tanya, apa sebenarnnya yang terjadi terhadap Angeline? Siapa sebenarnya dalang pembunuhan bocah 8 tahun itu?
Angeline ditemukan sudah tak bernyawa di rumah ibu angkatnya, Rabu 10 Juni 2015. Jasadnya dikubur dalam sebuah lubang yang tak dalam dekat kandang ayam, di antara pohon pisang di halaman belakang rumah. Posisi jasadnya mengenaskan. Telungkup dan ditekuk. Di lehernya terdapat tali dan bekas jeratan.
Temuan ini semakin menambah misteri kematian bocah, yang pada 16 Mei lalu dilaporkan hilang oleh ibu angkatnya itu. Meskipun mantan pembantu dan penjaga rumah Margriet mengaku sebagai pembunuh bocah malang itu, tapi sejumlah temuan baru seolah menolak pengakuan itu.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Mendeka Sirait menduga, pembunuhan Angeline terorganisir. Dia juga mengatakan, ada persekongkolan kejahatan untuk membunuh Angeline. Satu buktinya, ceceran darah di rumah yang beralamat di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, Bali itu.
"Itu semuanya sekarang ada di forensik. Sedang dilakukan pemeriksaan, apakah sama dengan bercak darah Angeline," ujar Arist di Sanur, Jumat 12 Juni 2015.
Kepergian Angeline telah menyisakan luka mendalam di hati
guru-gurunya di SDN 12 Sanur. Mereka tak kuasa melupakan wajah lugu dan
senyum manis Angeline, yang ternyata menyimpan banyak kisah pilu di sisa
hidupnya.
Wali kelasnya di Kelas 2B, Putu Sri Wijayanti mengatakan, tak meyangka hidup Angeline akan berakhir tragis seperti itu. "Satu kenangan yang tidak dapat saya lupakan selama dia menjadi anak didik saya, dan mungkin tidak bakal saya lupakan seumur hidup saya," kata Sri saat ditemui di ruangan kerjanya di Sanur, Jumat 12 Juni 2015.
"Wajahnya itu selalu terbayang. Wajahnya ayu dan sendu," tambah dia dengan tatapan mata nanar. Kejadian yang paling diingat Sri adalah saat mengantar Angeline pulang ke rumahnya. Sedikit terisak-isak, ia menuturkan bocah yang diadopsi sejak umur 3 hari ini kerap tidak mau masuk ke dalam meski sudah sampai di depan rumahnya.
"Ketika saya mengantarkan Angeline pulang bersama anak saya, dia duduk di belakang anak saya dan saya. Tasnya saya sangkutkan di tangan saya," kata dia.
"Saya enggak bakal lupa saat dia saya tawarkan antar pulang. Dia hanya diam saja dan mengangguk. Bahkan saat rumahnya sudah terlewat, Angeline hanya diam," ujar Sri sembari menyeka air matanya.
Angeline kini sudah tiada. Sri hanya bisa berharap Angeline bisa tenang di alam baka dan mendapatkan kebahagiaan. Terhadap pembunuh anak didiknya ini, Sri meminta hukuman yang paling berat.
"Selama ini Angeline tidak ceria. Semoga sekarang Angeline bahagia bersama teman-teman barunya. Saya harap pembunuh Angeline dihukum seberat-beratnya," tandas Sri.
Angeline sudah tiada. Yang tersisa hanya cerita sedih tentang jalan hidup yang harus dijalani bocah cantik kelahiran 19 Mei 2007 itu. Di tengah-tengah duka yang masih menyelimuti Tanah Air, Bali khususnya, ternyata masih ada setitik senyum untuk Angeline.
Dalam pembagian rapor Jumat 12 Juni 2015, Angeline naik kelas. Sri mengatakan, nilai Angeline lumayan bagus dan memenuhi syarat untuk melanjutkan ke kelas yang lebih tinggi. Namun sangat disayangkan, Angeline sudah tidak akan pernah bersekolah lagi. "Nilai Angeline bagus. Angeline juga naik kelas," kata Sri.
Hingga saat ini, penyidik Polda Bali masih memeriksa Ibu angkat Angeline. Tapi belum ada keterangan atau bukti kuat yang cukup untuk menjadikan dia tersangka. Meski begitu, penyidikan masih berjalan setelah polisi mengaku mendapatkan temuan-temuan baru terkait kematian Angeline.
Wali kelasnya di Kelas 2B, Putu Sri Wijayanti mengatakan, tak meyangka hidup Angeline akan berakhir tragis seperti itu. "Satu kenangan yang tidak dapat saya lupakan selama dia menjadi anak didik saya, dan mungkin tidak bakal saya lupakan seumur hidup saya," kata Sri saat ditemui di ruangan kerjanya di Sanur, Jumat 12 Juni 2015.
"Wajahnya itu selalu terbayang. Wajahnya ayu dan sendu," tambah dia dengan tatapan mata nanar. Kejadian yang paling diingat Sri adalah saat mengantar Angeline pulang ke rumahnya. Sedikit terisak-isak, ia menuturkan bocah yang diadopsi sejak umur 3 hari ini kerap tidak mau masuk ke dalam meski sudah sampai di depan rumahnya.
"Ketika saya mengantarkan Angeline pulang bersama anak saya, dia duduk di belakang anak saya dan saya. Tasnya saya sangkutkan di tangan saya," kata dia.
"Saya enggak bakal lupa saat dia saya tawarkan antar pulang. Dia hanya diam saja dan mengangguk. Bahkan saat rumahnya sudah terlewat, Angeline hanya diam," ujar Sri sembari menyeka air matanya.
Angeline kini sudah tiada. Sri hanya bisa berharap Angeline bisa tenang di alam baka dan mendapatkan kebahagiaan. Terhadap pembunuh anak didiknya ini, Sri meminta hukuman yang paling berat.
"Selama ini Angeline tidak ceria. Semoga sekarang Angeline bahagia bersama teman-teman barunya. Saya harap pembunuh Angeline dihukum seberat-beratnya," tandas Sri.
Angeline sudah tiada. Yang tersisa hanya cerita sedih tentang jalan hidup yang harus dijalani bocah cantik kelahiran 19 Mei 2007 itu. Di tengah-tengah duka yang masih menyelimuti Tanah Air, Bali khususnya, ternyata masih ada setitik senyum untuk Angeline.
Dalam pembagian rapor Jumat 12 Juni 2015, Angeline naik kelas. Sri mengatakan, nilai Angeline lumayan bagus dan memenuhi syarat untuk melanjutkan ke kelas yang lebih tinggi. Namun sangat disayangkan, Angeline sudah tidak akan pernah bersekolah lagi. "Nilai Angeline bagus. Angeline juga naik kelas," kata Sri.
Hingga saat ini, penyidik Polda Bali masih memeriksa Ibu angkat Angeline. Tapi belum ada keterangan atau bukti kuat yang cukup untuk menjadikan dia tersangka. Meski begitu, penyidikan masih berjalan setelah polisi mengaku mendapatkan temuan-temuan baru terkait kematian Angeline.
Sumber :
http://news.liputan6.com/read/2251028/menguak-dalang-pembunuh-angeline
Perbandingan Kualitas Gambar dan Harga antara GoPro Hero 4 dan YiCam
Bagi para penggemar fotografi, nama GoPro dan kamera sejenis lainnya
jelas sudah tidak asing lagi, namun pertimbangan harga masih menjadi
salah satu alasan sebelum membelinya. YiCamera menggebrak dengan harga
kurang dari separuh harga GoPro, dan inilah mengapa kamera ini makin
santer dibicarakan.
Satu hal yang perlu dicatat sebelum membicarakan YiCamera lebih jauh
adalah kamera ini bukanlah produk Xiaomi, meskipun kerap disebut sebagai
“GoPro-nya Xiaomi”.
Kualitas gambar
Bila harus mendeskripsikan kamera ini dalam satu kata, maka jawabannya
adalah: sampah. Ketika dilakukan pengujian YiCamera tanpa skenario
pengambilan gambar (hanya digunakan untuk mengambil footage)
maka akan terasa “cukup baik.” Memang terkadang mendapat hasil
lumayan, namun kebanyakan adalah sampah. Di atas kertas, spesifikasi
dari YiCamera mampu mengambil video dengan resolusi 1080p dan kecepatan
60 FPS yang seharusnya bisa menghadirkan gambar setara dengan kualitas
GoPro di 1080p 30 fps. Namun kualitas kamera tentu saja tidak dapat
dinilai dari FPS dan besar pixel semata.
Desain dan kenyamanan pemakaian
Kebanyakan orang mungkin akan berasumsi bahwa YiCamera adalah GoPro
versi China. Terlihat dari bentuk kotak yang khas dan lensa berukuran
besar. Secara keseluruhan ukurannya memang sama, namun sedikit lebih
lebar dan posisi lensanya membuat Anda tidak mungkin memasangnya di case pelindung milik GoPro.
Tombol di bagian depan kamera berfungsi sebagai penganti antara mode foto dan video. Kamera ini selalu berada dalam mode foto saat dinyalakan, sehingga sedikit merepotkan. Yang lebih menjengkelkan dan membuat frustrasi adalah waktu untuk mengaktifkan YiCamera. Jika menggunakan GoPro, Anda hanya memerlukan beberapa menit saja, sampai terdengar bunyi ‘bip’ dan bisa langsung merekam. Sementara pada YiCamera, Anda harus menunggu 10 sampai 15 menit setelah dinyalakan dan tidak ada indikator ketika sudah siap digunakan.
Apakah layak dibeli?
Bila Anda benar-benar tidak memiliki budget untuk membeli GoPro kelas entry level
seharga USD 130 (Rp 1,7 juta), atau kamera sejenis seperti Sony Action
Cam (seri HDR-AS20/B kini dijual dengan harga USD 150), namun memerlukan
kamera yang bisa digunakan untuk beragam keperluan outdoor, Anda bisa mempertimbangkannya, meskipun jelas ini bukan alternatif untuk GoPro.
YiCamera memang mengecewakan, namun tidak bisa menolak fakta bila Anda tidak akan menemukan kamera action lainnya di rentang harga yang sama, kerena memang belum ada opsi lain untuk rentang harga ini.
Sumber :
http://id.techinasia.com/review-yicamera-pesaing-gopro/
Selasa, 30 Juni 2015
Perbandingan antara Augmented Reality dengan Virtual Reality
Virtual Reality (VR) atau Realitas Maya adalah teknologi yang memungkinkan user dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan berdimensi 3 yang disimulasikan oleh komputer terhadap suatu objek nyata atau imajinasi, sehingga membuat user seolah-olah terlibat secara fisik pada lingkungan tersebut. Pada prinsipnya, user melihat suatu dunia semu yang sebenarnya merupakan gambar-gambar dinamis hasil dari simulasi komputer. Melalui peranti-peranti khusus VR, user dapat berinteraksi dengan dunia semu dan mendapatkan umpan balik yang seolah-olah nyata, baik secara fisik maupun psikologis.
Augmented Reality (AR) atau
Realitas Tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda-benda maya
(baik berdimensi 2 dan/atau berdimensi 3) dan benda-benda nyata ke dalam
sebuah lingkungan nyata berdimensi 3, lalu memproyeksikan benda-benda
maya tersebut dalam waktu nyata agar terintegrasi dan berjalan secara
interaktif dalam dunia nyata.
Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi citra, dan citra yang digunakan adalah marker. Prinsip kerjanya adalah kamera yang telah dikalibrasi akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker, webcam akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya.
Perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality
Virtual Reality menggantikan kenyataan dengan dunia semua secara keseluruhan, sedangkan Augmented Reality menambahkan atau melengkapi kenyataan dengan benda-benda semu.
Sumber :
https://anakgaulbinus.wordpress.com/2012/11/09/perbedaan-virtual-reality-augmented-reality/
Langganan:
Postingan (Atom)