Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk
merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air
traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara
dan kondisi cuaca
selama penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak
tersebut tidak berwarna hitam tetapi berwarna jingga
(oranye). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu
mengalami kecelakaan.
Penempatan kotak hitam ini dilakukan sedemikian
rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang
diletakkan pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat, yang diyakini
merupakan bagian yang utuh ditemukan.
Black box adalah istilah umum sebuah alat yang
berfungsi untuk mencatat dan merekam data-data penerbangan, yakni suara dari
dan menuju kokpit, kemudian dari awak kabin dengan ATC (voice data recorder),
ataupun merekam data perilaku penerbangan serta performansi piranti pesawat
terbang serta keadaan sekitar (flight data recorder).
Pada umumnya Black box dimanfaatkan oleh pesawat
terbang komersial, dan biasaya terdiri atas beberapa bagian, yakni catu daya
yang berfungsi untuk memancarkan sinyal black box, kemudian pelindung yang
tahan atas tekanan kuat dari udara dan air termasuk temperatur ekstrim tinggi
dan rendah, serta kondisi-kondsi ekstrim lainnya. Hal yang palin utama dari
sebuah Black Box adalah cakram perekam digital yang berfungsi mirip seperti
harddisk komputer.
Black box semestinya berwarna oranye dan bukan
hitam, dan biasanya disimpan dibagian ekor pesawat karena bagian tersebut
merupakan yang paling kecil kemungkinannya untuk hancur bila terjadi kecelakaan
pesawat.
Untuk melakukan pencarian black box, dikerahkan
alat deteksi sinyal black box atau pinger location yang telah diberangkatkan
dari Pelabuhan Panglima Utar, Kalimantan Tengah pada Minggu (4/1/2015) pagi.
Pinger locator diangkut menggunakan kapal Badan SAR Nasional (Basarnas) yang selanjutnya ditransfer ke KR Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Pinger locator akan diterjunkan ke laut kemudian mengirimkan sinyal ke kotak hitam pesawat AirAsia. Peralatan di kotak hitam kemudian akan menjawab sinyal panggilan tersebut, sehingga diketahui lokasinya," kata Deputi Kepala BPPT Ridwan Djamaluddin.
Ridwan mengatakan objek terduga bangkai pesawat yang terdeteksi peralatan BPPT sebelumnya juga telah terkonfirmasi bukan pesawat jatuh yang dicari. Saat ini peralatan dari BPPT yang diangkut KR Baruna Jaya I sedang diarahkan ke lokasi lain.
Pinger locator diangkut menggunakan kapal Badan SAR Nasional (Basarnas) yang selanjutnya ditransfer ke KR Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Pinger locator akan diterjunkan ke laut kemudian mengirimkan sinyal ke kotak hitam pesawat AirAsia. Peralatan di kotak hitam kemudian akan menjawab sinyal panggilan tersebut, sehingga diketahui lokasinya," kata Deputi Kepala BPPT Ridwan Djamaluddin.
Ridwan mengatakan objek terduga bangkai pesawat yang terdeteksi peralatan BPPT sebelumnya juga telah terkonfirmasi bukan pesawat jatuh yang dicari. Saat ini peralatan dari BPPT yang diangkut KR Baruna Jaya I sedang diarahkan ke lokasi lain.