Tugas
Tulisan 3
Mata Kuliah
: Teori Organisasi Umum 2
DEFINISI PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen adalah proses dan
aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian,
penggunaan, serta pengevalusian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Namun ada pula yang mengartikan Perilaku Konsumen sebagai hal-hal
yang mendasari untuk membuat keputusan pembelian misal untuk barang berharga
jual rendah maka proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah sedangkan
untuk barang berharga jual tinggi maka proses pengambilan keputusan akan
dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut
:
a. Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca
konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhannya.
b. Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut
yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu
produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan tersebut.
c. Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang
saat mendapatkan, mengkonsumsi dan membuang barang atau jasa.
d. The American Marketing Association
Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari
pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan
pertukaran aspek hidupnya.
Komunikasi merupakan alat unik yang digunakan para pemasar untuk membujuk para
konsumen agar bertindak menurut cara yang diinginkan. Komunikasi terdiri dari
beberapa aspek diantaranya, dapat berbentuk verbal (baik tertulis maupun
lisan), visual (ilustrasi, gambar, demontrasi produk, mimic muka) atau
kombinasi keduanya. Komunikasi juga dapat merupakan simbol (harga yang tinggi,
pengemasan yang bermutu tinggi, logo yang mengesankan) dan menyampaikan arti
khusus yang ingin ditanamkan oleh pemasar.
KOMPONEN KOMUNIKASI
Terdapat lima unsur dasar dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima, medium,
pesan, dan beberapa bentuk umpan balik (tanggapan penerima pesan).
Pengirim
Pengirim sebagai pemrakarsa komunikasi, dapat merupakan sumber formal maupun
informal. Sumber komunikasi formal mungkin berupa organisasi untuk memperoleh
laba (komersial) maupun nirlaba. Sumber informal mungkin orang tua, atau teman
yang memberikan informasi atau nasihat mengenai produk.
Penerima
Penerima komunikasi pemasaran formal cenderung menjadi calon atau pelanggan
yang dibidik (yaitu anggota audien yang dibidik oleh pemasar). Audien perantara
dan yang tidak diharapkan juga mungkin menerima komunikasi para pemasar.
Contoh, audien perantara adalah grosir, distributor, dan pedagang ritel, yang
menerima iklan perdagangan pemasar yang dimaksudkan untuk membujuk mereka agar
mau memesan dan mengadakan persediaan berang dagangan. Audien yang tidak
diharapkan yaitu setiap orang yang terbuka terhadap pesan yang tidak
ditargetkan khusus oleh pengirim.
Medium
Medium atau saluran komunikasi mungkin impersonal (misalnya, media massa) atau
interpersonal (pembicaraan resmi antara tenaga penjual dan pelanggan atau
pembicaraan informal antara dua orang atau lebih yang terjadi secara langsung
baik melalui telepon, surat maupun online).
Pesan
Pesan dapat bersifat verbal (lisan atau tertulis), nonverbal (foto, ilustrasi,
atau symbol), atau kombinasi keduanya. Pesan verbal biasanya dapat mencakup
informasi produk atau jasa yang lebih spesifik daripada pesan nonverbal. Pesan
verbal yang digabungkan dengan pesan nonverbal sering memberikan lebih banyak
informasi kepada penerima daripada salah satu diantara keduanya.
Umpan Balik
Umpan balik merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam komunikasi
interpersonal dan impersonal. Umpan balik yang cepat waktunya memungkinkan
pengirim untuk memperkuat, mengubah, atau memodifikasi pesan untuk menjamin
agar dapat dimengerti sesuai dengan yang dimaksudkan.
PROSES KOMUNIKASI
Pemrakarsa Pesan (Sumber)
Sponsor atau pemrakarsa pesan harus memutuskan kepada siapa pesan harus dikirim
dan apa yang harus disampaikannya, dan kemudian merumuskan pesan sedemikian
rupa sehingga artinya ditafsirkan oleh audien yang dibidik persis seperti yang
dimaksudkan. Sumber komunikasi impersonal biasanya adalah organisasi yang
mengolah dan mengirimkan pesan yang tepat melalui departemen khusus atau juru
bicara. Publisitas biasanya merupakan hasil usaha hubungan masyarakat dan
cenderung dapat lebih dipercayai karena sumber atau maksud komersialnya tidak
mudah diketahui.
Kredibilitas
Kredibilitas sumber mempengaruhi perumusan pesan. Kredibilitas sumber yang
merupakan unsur penting dalam daya persuasif pesan sering didasarkan pada
maksud yang diharapkan.
Kredibilitas Sumber Informal
Sumber informal atau sumber-sumber editorial dianggap dianggap sangat obyektif
dan sangat kredibel. Kredibilitas yang meningkat yang diberikan oleh sumber
informal tidak dapat dijamin sepenuhnya, walaupun ada aura obyektivitas yang
dirasakan.
Kredibilitas Sumber Formal
Sumber-sumber formal yang dirasa netral mempunyai kredibilitas yang lebih besar
daripada sumber-sumber komersial karena persepsi bahwa mereka lebih obyektif
dalam menilai produk. Kredilitas sumber komersial lebih problematic dan
biasanya didasarkan pada penilaian gabungan atau reputasi, keahlian,
pengetahuan, saluran ritel, dan jurubicara perusahaan.
Kredibilitas Jurubicara dan Pendukung
Para konsumen kadang-kadang melihat jurubicara yang menyampaikan pesan produk
sebagai sumber atau pemrakarsa pesan. Para peneliti telah mempelajari hubungan
antara pengertian konsumen mengenai pesan dan bujukan, dan telah menemukan
bahwa jika pengertian rendah, para penerima tergantung pada kredibilitas
jurubicara dalam membentuk sikap terhadap produk, tetapi jika pengertian dan
pengolahan informasi sistematis tinggi, keahlian sumber jauh lebih kecil
pengaruhnya terhadap sikap penerima.
Kredilitas Pesan
Pengalaman sebelumnya yang diperoleh konsumen atas produk atau pedagang ritel
tertentu berpengaruh besar terhadap kredibilitas pesan. Harapan terhadap produk
yang terpenuhi cenderung meningkatkan kredibilitas pesan pada masa mendatang,
sebaliknya produk yang mengecewakan cenderung mengurangi kredibilitas pesan
pada waktu berikutnya.
Pengaruh Waktu Terhadap Kredibilitas Sumber
Pengaruh persuasive dari sumber-sumber yang berkredibilitas tinggi tidak selalu
bertahan lama, walaupun lebih berpengaruh daripada sumber yang berkredibilitas
rendah. Riset menunjukkan bahwa baik pengaruh kredibilitas yang positif maupun
negatif cenderung lenyap setelah sekitar 6 minggu. Gejala seperti ini disebut
efek penidur (sleeper effect).
Sumber :