Pengertian dan Tujuan ISD sebagai MKDU
Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jalur pendidikan sekolah pada
jenjang yang lebih tinggi daripada menengah. Pendidikan tinggi yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik atau profesional untuk dapat menerapkan,
mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi atau kesenian dan
dapat dilakukan melalui proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan
belajar mandiri.
ISD
adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah sosial yang berada di
masyarakat, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat indonesia
dengan menggunakan teori-teori (fakta, konsep, teori) yang berasal dari
berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografis sosial, sosiologi,
Antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, psikologi sosial dan sejarah). ISD
merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan
pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi
gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran
mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga
kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
Sedangkan,
tujuan diberikannya ISD sebagai MKDU tidak lain adalah untuk membantu
perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh
wawasan yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari sikap
mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam
menghadapi manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia
lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik.
Contoh kasus:
Mahasiswa Kreatif Atasi
Masalah Bangsa
Mahasiswa Indonesia perlu ditantang untuk
mengembangkan ide-ide kreatif guna mengatasi berbagai masalah sosial, ekonomi,
dan lingkungan yang terjadi dan mewujudkannya di masyarakat.
Untuk itu, Unilever bekerja sama dengan Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia mengadakan sebuah program kompetisi bagi
mahasiswa, bertajuk “Unilever Leadership Actions on Sustainability” (ULAS).
Indrijati Rahayoe, Leadership & Organization Development Manager PT
Unilever Indonesia, Tbk, di Jakarta, Senin (30/7/2012), mengatakan, sangat
penting untuk menumbuhkan semangat sustainability ini semenjak dini.
Program kompetisi ULAS ini merupakan sebuah langkah
kecil yang Unilever Indonesia canangkan dalam upaya membentuk dan mengembangkan
pola pikir mengenai sustainability di kalangan mahasiswa sebagai calon pemimpin
bangsa di masa depan. Sebanyak 10 ide kreatif dari 57 yang diseleksi akan
diimplementasikan. Tiap tim diberi dana sesuai proposal maksimal Rp 20 juta
untuk menjalankan program di masyarakat selama dua bulan, program ini berbasis
masyarakat dan dapat terus digulirkan dan berkesinambungan.
Hasil pelaksanaan program kemudian akan dinilai
kembali oleh para juri untuk dipilih pemenang dari program ULAS ini. Sebelum
mengimplementasikan program ULAS, peserta dari Institut Teknologi Bandung,
Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Parahyangan, dan
Universitas Pelita Harapan mendapat pembekalan di U Camp selama empat hari pada
24-27 Juli.
Di acara ini, peserta mendapatkan pelatihan dan
informasi mengenai isu-isu sustainability, kepemimpinan, pengetahuan manajemen
proyek, serta kegiatan team building. Para finalis juga mendapat kesempatan
membangun jaringan dan bertatap muka dan mendapatkan inspirasi dari berbagai
tokoh terkemuka di tingkat lokal, nasional, ataupun internasional, seperti Prof
Dr Emil Salim, pakar ekonomi dan lingkungan; dan young entrepreneurs di
antaranya: Goris Mustaqim (pendiri Yayasan Asgar Muda, social enterprise pemuda
yang bervisi mengembangkan potensi lokal untuk kesejahteraan masyarakat Garut),
Iman Usman (pendiri Indonesian Future Leader), dan Nadine Zamira (Putri Bumi
Indonesia 2009 & pendiri LeafPlus, konsultan komunikasi lingkungan).
“Kami berharap langkah kecil dari generasi muda ini
dapat terus dikembangkan ke wilayah-wilayah lain di Indonesia sehingga akan
membawa perubahan besar,” kata Sinta Kaniawati, General Manager Yayasan
Unilever Indonesia.
Opini:
Memang
sudah seharusnya bangsa indonesia menantang orang-orang untuk meluapkan semua
ide-ide kreatif mereka, tidak hanya yang memiliki pendidikan saja yang boleh meluapkan ide-ide kreatif
tersebut. Karna disini tidak disebutkan peraturan-peraturan bagi orang yang
tidak berpendidikan atau memiliki pendidikan yang tinggi untuk tidak boleh
meluapkan ide-ide kreatif mereka.
Karena
dengan ide-ide kratif kalian, bangsa kita bisa berkembang dan menciptakan
berbagai ilmu pengetahuan dan kita juga bisa mengatasi semua masalah yang ada
di bangsa ini.seperti halnya kasus di atas dapat mengatasi masalah ekonomi,
sosial, dan masalah lingkungan di masyarakat.
Sumber:
http://www.beritakaget.com/berita/1720/mahasiswa-kreatif-atasi-masalah-bangsa.html/mahasiswa-kreatif-atasi-masalah-bangsa
http://www.beritakaget.com/berita/1720/mahasiswa-kreatif-atasi-masalah-bangsa.html/mahasiswa-kreatif-atasi-masalah-bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar