welcome

Welcome Comments Pictures

Minggu, 24 Maret 2013

1. ISD sebagai MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum)



 Pengertian dan Tujuan ISD sebagai MKDU 

  Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jalur pendidikan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi daripada menengah. Pendidikan tinggi yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional untuk dapat menerapkan, mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi atau kesenian dan dapat dilakukan melalui proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri.
     ISD adalah ilmu yang mempelajari tentang masalah-masalah sosial yang berada di masyarakat, khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat indonesia dengan menggunakan teori-teori (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu  sosial (seperti Geografis sosial, sosiologi, Antropologi sosial, ilmu politik, ekonomi, psikologi sosial dan sejarah). ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
  Sedangkan, tujuan diberikannya ISD sebagai MKDU tidak lain adalah untuk membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik.

Contoh kasus:

Mahasiswa Kreatif Atasi Masalah Bangsa

Mahasiswa Kreatif Atasi Masalah Bangsa
Mahasiswa Indonesia perlu ditantang untuk mengembangkan ide-ide kreatif guna mengatasi berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang terjadi dan mewujudkannya di masyarakat.
Untuk itu, Unilever bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mengadakan sebuah program kompetisi bagi mahasiswa, bertajuk “Unilever Leadership Actions on Sustainability” (ULAS). Indrijati Rahayoe, Leadership & Organization Development Manager PT Unilever Indonesia, Tbk, di Jakarta, Senin (30/7/2012), mengatakan, sangat penting untuk menumbuhkan semangat sustainability ini semenjak dini.
Program kompetisi ULAS ini merupakan sebuah langkah kecil yang Unilever Indonesia canangkan dalam upaya membentuk dan mengembangkan pola pikir mengenai sustainability di kalangan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan. Sebanyak 10 ide kreatif dari 57 yang diseleksi akan diimplementasikan. Tiap tim diberi dana sesuai proposal maksimal Rp 20 juta untuk menjalankan program di masyarakat selama dua bulan, program ini berbasis masyarakat dan dapat terus digulirkan dan berkesinambungan.
Hasil pelaksanaan program kemudian akan dinilai kembali oleh para juri untuk dipilih pemenang dari program ULAS ini. Sebelum mengimplementasikan program ULAS, peserta dari Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Parahyangan, dan Universitas Pelita Harapan mendapat pembekalan di U Camp selama empat hari pada 24-27 Juli.
Di acara ini, peserta mendapatkan pelatihan dan informasi mengenai isu-isu sustainability, kepemimpinan, pengetahuan manajemen proyek, serta kegiatan team building. Para finalis juga mendapat kesempatan membangun jaringan dan bertatap muka dan mendapatkan inspirasi dari berbagai tokoh terkemuka di tingkat lokal, nasional, ataupun internasional, seperti Prof Dr Emil Salim, pakar ekonomi dan lingkungan; dan young entrepreneurs di antaranya: Goris Mustaqim (pendiri Yayasan Asgar Muda, social enterprise pemuda yang bervisi mengembangkan potensi lokal untuk kesejahteraan masyarakat Garut), Iman Usman (pendiri Indonesian Future Leader), dan Nadine Zamira (Putri Bumi Indonesia 2009 & pendiri LeafPlus, konsultan komunikasi lingkungan).
“Kami berharap langkah kecil dari generasi muda ini dapat terus dikembangkan ke wilayah-wilayah lain di Indonesia sehingga akan membawa perubahan besar,” kata Sinta Kaniawati, General Manager Yayasan Unilever Indonesia.

Opini:
    Memang sudah seharusnya bangsa indonesia menantang orang-orang untuk meluapkan semua ide-ide kreatif mereka, tidak hanya yang memiliki pendidikan  saja yang boleh meluapkan ide-ide kreatif tersebut. Karna disini tidak disebutkan peraturan-peraturan bagi orang yang tidak berpendidikan atau memiliki pendidikan yang tinggi untuk tidak boleh meluapkan ide-ide kreatif mereka.
    Karena dengan ide-ide kratif kalian, bangsa kita bisa berkembang dan menciptakan berbagai ilmu pengetahuan dan kita juga bisa mengatasi semua masalah yang ada di bangsa ini.seperti halnya kasus di atas dapat mengatasi masalah ekonomi, sosial, dan masalah lingkungan di masyarakat.



Sumber:
 http://www.beritakaget.com/berita/1720/mahasiswa-kreatif-atasi-masalah-bangsa.html/mahasiswa-kreatif-atasi-masalah-bangsa
http://www.beritakaget.com/berita/1720/mahasiswa-kreatif-atasi-masalah-bangsa.html/mahasiswa-kreatif-atasi-masalah-bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar