Pengertian Manusia dan Kebudayaan
Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu”
(Sansekerta), “mens” (Latin)’, yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk
yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum
pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir
untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Manusia dan
kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat dan hampir semua
tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai
empat kedudukan terhadap kebudayaan,yaitu:
- · Penganut kebudayaan
- · Pembawa kebudayaan
- · Manipulator kebudayaan
- · Pencipta kebudayaan
Contoh kasus:
Kiamat oleh beberapa kalangan
diprediksikan akan terjadi pada Jumat (21/12/2012) nanti. Jika kiamat terjadi
saat itu, kemungkinan besar spesies manusia memang akan punah. Namun, jika
kiamat terjadi kali lain, mampukah spesies manusia menyelamatkan diri?
Salah satu teori kepunahan massal di Bumi yang dikenal
dalam ilmu pengetahuan adalah berubahnya Matahari menjadi bintang raksasa merah
karena menua dan kehabisan energi. Peristiwa tersebut akan terjadi sekitar 5
miliar tahun kemudian.
Jika kiamat yang dimaksud adalah apa yang akan terjadi
saat Matahari menua, maka kesempatan manusia untuk menyelamatkan diri, menurut
dosen kosmologi Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W
Premadi, “Mungkin saja. Ini bukan sesuatu yang sangat mustahil”.
Nana mengatakan, “Jika kita berbicara hal ini, maka
terkait dengan bagaimana manusia sebagai makhluk berakal mengupayakan diri
untuk membuat teknologi. Kita bisa saja mengembangkan pesawat ulang alik untuk
terbang ke planet lain atau bulan planet di Tata Surya.”
Kemungkinan manusia untuk menyelamatkan diri di masa
itu boleh jadi sangat besar. Kini, manusia sudah bisa mengembangkan pesawat ke
luar angkasa. Antara tahun 2025-2030, telah ada target untuk mendarat di Mars.
Lima miliar tahun mendatang, terbang ke planet lain bisa jadi dianggap mudah.
Tujuan eksodus
Melarikan diri dari kiamat mungkin terdengar
futuristik dan sangat mustahil. Namun, tanpa sadar manusia telah mengembangkan
teknologi untuk mengupayakannya. Manusia juga sudah punya pengetahuan untuk
menetapkan tujuan pelarian.
Salah satu tempat yang bisa dituju adalah Mars, planet
“favorit” manusia saat ini. Christopher McKay, peneliti dari Badan Penerbangan
dan Antariksa Amerika Serikat NASA mengatakan bahwa manusia bisa mengatasi
kendala lingkungan Mars dan hidup nyaman selama 4,5 miliar tahun tambahan.
McKay seperti diberitakan Discover Magazine, 28
Februari 2012, mengatakan, manusia bisa memproduksi gas rumah kaca di Mars,
menghangatkan iklim Mars hingga air di planet itu mencair
dan atmosfernya lebih mendukung.
Jika Mars sudah tak mendukung, manusia bisa pergi ke
bulan Jupiter, Europa. Saat Europa tak lagi mendukung, bulan Saturnus, Titan,
bisa menjadi tujuan selanjutnya. Setidaknya, manusia bisa tinggal di Tata Surya
sebelum bintang raksasa merah berubah menjadi katai coklat.
Selain planet-planet di Tata Surya, manusia juga bisa
menuju planet lain di Galaksi Bimasakti. Salah satunya adalah planet di bintang
Proxima Centauri. Bintang itu merupakan katai merah yang bisa berumur 4 triliun
tahun dan berjarak 4,2 tahun cahaya dari Bumi.
Saat ini memang belum dikonfirmasi adanya planet yang
mendukung kehidupan di sekitar Proxima Centauri. Namun, katai merah adalah
bintang yang umum di Bimasakti. Jika Proxima Centauri memang tak menyediakan
planet layak huni, masih banyak pilihan lain.
Astronom memprediksikan, semesta akan “mati” 100
triliun tahun kemudian. Saat itu, semesta menjadi sangat gelap dan dingin.
Namun, dalam kondisi semesta tersebut, manusia masih mampu mengupayakan
kehidupan.
Perkembangan terbaru dalam kosmologi menunjukkan,
semesta tidak cuma satu, diperkirakan bisa mencapai 10.500. Manusia bisa menuju
semesta lain melewati wormhole, semacam gerbang ke semesta lain.
Opini:
Menurut saya
manusia dan kebudayaan sangat berhubungan karena tanpa kebudayaan, kehidupan
manusia akan terasa datar dan tidak berwarna. Manusia mungkin saja bisa hidup
tanpa kebudayaan, tapi kebudayaan bisa hidup karena kreatifitas yang ada dalam
diri manusia tersebut. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang diberi
kelebihan oleh ALLAH SWT, yaitu pikiran dan akal sehat.dan kebudayaan lebih
dekat kepada karya seni yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat. Contohnya seperti
tarian, adat istiadat, dan lain sebagainya.
Sumber:
http://www.beritakaget.com/berita/4540/mampukah-manusia-lari-dari-kiamat.html#comments
http://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2012/11/12/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/