Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. karena ia menentukan masa depan seseorang, untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
. Akal dan budi sebagai milik manusia
ternyata membawaciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi
mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak
manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari
kehidupannya lebih kompleks.
Kesadaran akan kelemahan
dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini
manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai
dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam,
kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan
dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain
yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan
merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan
selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh
perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya
kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.
Perilaku Dan Pandangan Hidup Suku Mentawai
Suku
Di provinsi Sumatera Barat terdapat satu suku yang
memiliki banyak kekhasan. Suku tersebut adalah suku Mentawai. Suku
Mentawai terdapat di kepulauan Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau
yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Dalam beberapa
pandangan tentang asal usul masyarakat Mentawai, ada yang mengatakan
bahwa masyarakat Mentawai berada dalam garis orang polisenia. Menurut
kepercayaan masyarakat Siberut, nenek moyang masyarakat Mentawai berasal
dari satu suku/uma dari daerah Simatalu yang terletak di Pantai Barat
Pulau Siberut yang kemudian menyebar ke seluruh pulau dan terpecah
menjadi beberapa uma/suku.
Masyarakat Mentawai memiliki pandangan hidup, nilai-nilai atau norma
yang menjadi landasan dalam praktek kehidupan sehari-hari. Pandangan
hidup tersebut berlandaskan pada ajaran Arat Sabulungan. Masyarakat
Mentawai mempercayai bahwa seluruh benda yang ada di dunia ini ada
pemiliknya terutama benda tersebut yang menyangkut alam, hutan dan
lingkungan. Maka sudah menjadi kewajiban untuk kita menjaga benda-benda
tersebut. Masyarakat Mentawai menganggap bahwa manusia dan alam sama,
dalam arti keduanya harus mendapat perlakuan yang sama. Manusia butuh
makan, minum, perhiasan, ketenagaan, keserasian dan keindahan maka alam
juga demikian.
Ajaran Arat Sabulungan dalam masyarakat Mentawai tercermin dalam
perilaku dan sikap masyarakat yaitu suka gotong royong, masyarakat
Mentawai jujur dan pantang didustai, jika sekali mendustai dan tidak
jujur terhadap masyarakat Mentawai maka mereka tidak akan percaya seumur
hidup. Dalam hubungan sosial antara masyarakat Mentawai mereka hidup
secara damai dan tidak mengganggu satu sama lain. Kerja sama dan
solidaritas di dalam masyarakat Mentawai kuat.
Selain itu, banyak hal pandangan hidup masyarakat Mentawai yang
menjadi bagian dari praktek kehidupan mereka. Masyarakat Mentawai
mengenal ilmu gaib yang berdasarkan dua keyakinan yaitu: Keyakinan akan
adanya hubungan gaib dengan hal-hal yang walaupun berbeda fungsinya,
mirip wujud, warna, sebutan atau bunyinya, tetapi sama. Keyakinan akan
adanya kekuatan gaib yang sakti tetapi tak berkemauan atau bajou dalam
alam sekitar manusia.
Di Mentawai juga dikenal dengan ilmu gaib protekstif yang juga sangat
penting dalam ilmu-ilmu obat-obatan dan penyembuhan penyakit secara
tradisional, maupun segala macam ilmu gaib destruktif yang disebut
dengan ilmu sihir dan guna-guna. Ada juga beberapa benda-benda keramat
seperti: amat simagere, batu kerebau buluat, orang simagere, dan
tuddukat, serta sejumlah daun-daun serta akar-akar yang berkhasiat
seperti bakkat katsaila, berfungsi sebagai jimat penolak bahaya gaib
atau sebagai benda untuk mengundang roh yang baik.
Bagi masyarakat Mentawai, alam dan waktu adalah yang sangat berharga.
Hal itu disebabkan karena mereka hidup dari alam dan mereka bercocok
tanam untuk kebutuhan sehari-hari. Alam dijadikan tempat untuk membangun
kehidupan mereka karena mereka masih hidup berpindah-pindah. Sedangkan
waktu adalah mereka tidak mau melewatkan waktu itu. Ketika fajar, mereka
sudah siap-siap melakukan pekerjaan mereka dan pulangnya malam.
Berburupun kadang dilakukan pada malam hari.
Bekerja supaya mendapatkan hidup dalam bahasa Mentawai dikenal dengan peribahasa yaitu: masua rere, masua lolokkat (basah kaki, basah leher) yang berarti kalau bekerja, akan mendapatkan makanan, kalau berusaha maka kebutuhan akan terpenuhi.
Opini :
Pada dasarnya kita
boleh saja memiliki pandangan hidup seperti apapun terhadap suatu kejadian
ataupun namun kita harus mampu menerima saran dan mempu member pengertian
kepada orang lain karena kita hidup di dunia ini tidak hidup sendiri dan membutuhkan
orang lain.
Satu hal yang harus kita perhatikann
baik saat kita sedang teruru-buru ataupun tenang dalam menyikapi setiap
pandangan seseorang, kita sebaiknya dapat menanhan emosi kita sendiri dan dapat
memahami keadaan orang yang sedag kita ajak berkomunikasi karna tak sedikit
kejadian yang sangat tragis karena hanya terjadi salah faham anatara teman
misalnya, yang tak sedikit pula sampai menjadi sebuah perpecahan bahkan
pembunuhan.
Sumber :
http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/1187/perilaku-dan-pandangan-hidup suku-mentawai#.UYtoHmf3Bkg
http://damarachika.blogspot.com/2012/09/contoh-makalah-isbd.html
http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/03/29/manusia-dan-pandangan-hidup/